IP Address atau sering disebut Alamat IP adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai
sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet.Panjang dari angka ini adalah 32bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Mengenal Secara Detail Apa itu IP Address
Untuk memudahkan kita
dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP, maka umumnya penaman yang
digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.
Misalkan:
11000000.10101000.00001010.00000001
192 . 168 . 10 . 1
Sebelum menggunakan
alamat IP,
pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah cara mengubah angka biner
ke desimal dan sebaliknya.Cara yang termudah adalah dengan memperhatikan
langkah-langkah di bawah ini.
Setiap angka biner 1 bergantung pada posisinya didalam kelempok binernya
,memiliki nilai desimal tertentu seperti pada rangkaian di bawah ini.
Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Angka biner 0 tentu memiliki
nilai desimal 0 juga. Dengan menjumlahkan nilai-nilai desimal yang
berkaitan maka kita dapat menghitung angka desimal dari satu kelompok
angka biner. Contoh:
Angka biner:11001011
1 1 0 0 1 0 1 1 Desimal
128 64 0 0 8 0 2 1 203
128+64+0+0+8+0+2+1=203
Cara menghitung nilai biner dari
angka desimal yang diketahui adalah dengan metode membagi angka desimal
dengan angka 2,sambil memperhatikan hasil sisa pembagian.contoh :
Desimal = 203
203 : 2 = 101 sisa 1
101 : 2 = 50 sisa 1
50 : 2 = 25 sisa 0
20 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 diketahui di posisi akhir 1
Dari pembagian diatas, angka biner adalah angka sisa yang dibaca dari bawah keatas yaitu 11001011.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya,Alamat IP terdiri dari atas 32 bit
angka biner,yang ditulis dalam 4 kelompok,terdiri atas 8 bit (oktet)
dengan di pisah oleh tanda titik.
Contohnya seperti dibawah ini :
11000000.00010000.00001010.0000001
Atau dapat juga ditulis dalam bentuk 4 kelompok angka desimal (0-255) seperti contoh berikut :
192.16.10.1
Yang secara simbolik dapat dituliskan sebagai 4 kelompok angka sebagai berikut :
w.x.y.z
Alamat IP terdiri atas dua bagian
yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID alamat dari jaringan,
sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan.
Dalam contoh dibawah ini , alamat jaringan ( Network ID ) yang sering
juga disebut juga Network address adalah 192.16.10.0 , sedangkan alamat
IP dari masing-masing server dan workstation adalah 192.16.10.1 ,
192.16.10.2, 192.16.10.3 dan 192.16.10.4.
Beberapa jumlah kelompok angka yang termasuk Network ID dan berapa
termasuk host ID , tergantung pada kelas dari alamat IP yang dipakai .
kelas IP dibagi menjadi tiga kelas seperti dalam tabel berikut ini:
Kelas Network ID Host ID Defaut subnet mask :
w. x.y.z 255.0.0.0
w.x y.z 255.255.0.0
w.x.y Z 255.255.255.0
Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut :
- Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka biner 0.
- Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10
- Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka biner 110
Oleh sebab itu, alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka desimal tertentu pada oktet pertama.
Kelas Range Jumlah Network Maksimum Jumlah host maksimum :
1-126 127 16777214
128-191 16384 65534
92-223 2097152 254
Disamping itu ada pula beberapa aturan tambahan yang perlu anda ketahui , yaitu:
Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika
kita tarik kesimpulan dari penjelasan diatas maka dapat kita kelompokan
IP secara detail dari mulai Network ID dengan Host ID nya menjadi
seperti berikut :
Kelas Mulai Sampai Subnet mask
- 1.0.0.1 126.255.255.255 255.0.0.0
- 128.1.1.0 191.255.255.255 255.255.0.0
- 192.0.0.1 223.255.255.255 255.255.255.0
Selain kelas A,B dan C yang seringkali dipakai, sebenarnya masih
ada lagi kelas D dan E yang jarang dipakai. Kelas D digunakan untuk
alamat multicast, dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1110.
Sedangkan kelas E dipersiapkan untuk secara ekseperimentasi, dimana
oktet pertama dimulai dengan biner 1111.
2.4.
Alamat IP Privete
IANA (Internet Assigned Number Authority ) telah menentukan tiga blok
alamat IP privete, yang dapat kita lihat pada tabel berikut :
Kelas Mulai Sampai Subnet mask
1.0.0.0 126.255.255.255 10/8 Prefix
172.16.0.0 172.31.255.255 172.16/12 Prefix
192.168.0.0 192.168.255.255 192.168/16 Prefix
Penggunaan IP private
ini hanya digunakan dilingkungan secara unik dalam sebuah LAN atau
beberapa jaringan yang sepakat menggunakanya sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain didalam jaringan intranetnya
sendiri.
Untuk menggunakan
alamat IP private ini kita tidak perlu berkoordinasi dengan IANA atau dengan sebuah internet registry. Sumber 2.5. Broadcasting
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bit-bit dari Network ID dan Host ID
tidak boleh semuanya berupa angka biner 0 dan 1. Apabila semua Network
ID dan Host ID semuanya berupa angka biner 1, yang dapat ditulis sebagai
255.255.255.255, maka alamat ini disebut dengan flooded broadcast.
Jika host ID berupa angka biner 0, alamat IP ini menyatakan alamat
Network dari jaringan yang bersangkutan, jika host ID semuanya berupa
angka biner 1, maka alamat IP ini ditujukan bagi semua host didalam
jaringan yang bersangkutan yang di pergunakan untuk mengirim pesan
(broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan local contoh
:
Alamat IP : 192.168.0.1
Subnetmask : 255.255.255.0
Dapat ditulis : 192.168.0/24
2.6. Subnetting
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok
alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.tujuan dalam
melakukan Subnetting ini adalah :
- Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam suatu jariangan atau tidak.
- Keteraturan
- 3.1.Kelas A subnet :
- 11111111.00000000.00000000.00000000 (255.0.0.0)
- 3.2.Kelas B subnet :
- 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
- 3.3.Kelas C subnet :
- 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
Misal suatu jaringan dengan IP jaringan 192.168.10.0 ingin membagi
menjadi 5 jaringan kecil (masing-masing 48 host) yang artinya harus
dilakukan proses subnetting dalam jaringan tersebut langkah pertama yang
harus kita lakukan adalah membagi IP jaringan tersebut masing-masing
subnet mempunyai 49 alamat IP (masing-masing diambil 2 untuk IP
broadcast dan IP network).
Berikut adalah pengelompokan dari jaringan-jaringan tersebut :
- 192.168.10.0 – 192.168.10.50 digunakan oleh jaringan 1
- 192.168.10.51 – 192.168.10.101 digunakan oleh jaringan 2
- 192.168.10.102 – 192.168.10.152 digunakan oleh jaringan 3
- 192.168.10.153 – 192.168.10.203 digunakan oleh jaringan 4
- 192.168.10.204 – 192.168.10.224 digunakan oleh jaringan 5
Subnetting diperlukan agar host pada satu jaringan tidak dapat mengakses host pada jaringan lain secara langsung.
Untuk pembagian 51 host :
51 = 00110011 (biner). Nilai 8 bit tertinggi dari subnetting kelas C adalah : 255 = 11111111 00110011
------------(negasi) 11001100 (8 bit terakhir dari subnet kelas C) = 204 maka IP subnetmask nya :255.225.255.204.